Puisi Paskah oleh Ulil Absar Abdala

Ia yang rebah,
di pangkuan perawan suci,
bangkit setelah tiga hari, melawan mati.
Ia yang lemah,
menghidupkan harapan yang nyaris punah.
Ia yang maha lemah,
jasadnya menanggungkan derita kita.
...........................................................
Mereka bertengkar,
tentang siapa yang mati di palang kayu.
aku tak tertarik pada debat ahli teologi,
darah yang mengucur itu lebih menyentuhku.

Saat aku jumawa dengan imanku,
tubuh nyeri yang tergeletak di kayu itu,
terus mengingatkanku,
bahkan, Ia pun menderita, bersama yang nista.
.............................................................
Penyakitmu, wahai kaum beriman,
kalian mudah puas diri, pongah,
jumawa, bagai burung merak.
kalian gemar menghakimi!

Tubuh yang mengucur darah di kayu itu,
bukan burung merak.
Ia mengajar kita, tentang cinta,
untuk mereka yang disesatkan dan dinista.

Penderitaan kadang mengajarmu
tentang iman yang rendah hati,
huruf-huruf dalam kitab suci,
kerap membuatmu merasa paling suci.

Ya, Jesusmu adalah juga Jesusku.
Ia telah menebusku dari iman,
yang jumawa dan tinggi hati.
Ia membuatku cinta pada yang dinista!

SELAMAT MEMASUKI MINGGU2 PASKAH....
GB all..........:):)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alone Vs Lonely Apa Bedanya?

Datanglah Sebagaimana Adanya

Daniel Bedingfield-If You're Not The One