Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

rasa ini

Gambar
Sakit,,,sedih,,,luka,,perih.. ini yang ku rsakan kini,,, aku tak tahu bagaimana mengungkapkan smua ini,,, aku terluka,,, dalam,,, dan sngat dalam... aku tak tahu apakh harus kecewa atau menyesal dgn smua ini,,dengan penntianq selama setahun????? tapi,, mngkin ini slahq juga,,seandainya aku jujur dri awal mungkin pnntian ini gg akn jdi luka untukku.... kini,,, harus ku akui dan ku terima,,, bhwa kau tlah berdua... tapi aku bahagia,,, selama setahun ini aku benr2 mennatimu dan mempertahnkan cintaku untukmu.... aku masih mw ttap mencintai dan menantimu,, tp apakh aku trlalu egois jika smua ini tetap ku lakukan,,smntra ku tahu kau tak sndri lagi??? aku bahagia,,masih bahgia tetap menantimu,,,,krna ku yakin,,suatu saat kau kn jadi milikku.... aku mencintaimu,,aku merindukanmu,,, aku menginginkanmu,,, dan aku masih tetap menunggumu.....

Puisi Paskah oleh Ulil Absar Abdala

Ia yang rebah, di pangkuan perawan suci, bangkit setelah tiga hari, melawan mati. Ia yang lemah, menghidupkan harapan yang nyaris punah. Ia yang maha lemah, jasadnya menanggungkan derita kita. ........................................................... Mereka bertengkar, tentang siapa yang mati di palang kayu. aku tak tertarik pada debat ahli teologi, darah yang mengucur itu lebih menyentuhku. Saat aku jumawa dengan imanku, tubuh nyeri yang tergeletak di kayu itu, terus mengingatkanku, bahkan, Ia pun menderita, bersama yang nista. ............................................................. Penyakitmu, wahai kaum beriman, kalian mudah puas diri, pongah, jumawa, bagai burung merak. kalian gemar menghakimi! Tubuh yang mengucur darah di kayu itu, bukan burung merak. Ia mengajar kita, tentang cinta, untuk mereka yang disesatkan dan dinista. Penderitaan kadang mengajarmu tentang iman yang rendah hati, huruf-huruf dalam kitab suci, kerap membuatmu merasa pal